Penutupan PKL Siswa SPMA di Fakultas Pertanian Unpatti: Wujudkan Generasi Pertanian Berkompeten

Ambon — Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) menggelar Penutupan Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa-siswi Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) yang berlangsung di lingkungan kampus Fakultas Pertanian Unpatti.

Kegiatan PKL ini telah dilaksanakan selama satu bulan, dimulai pada 11 Agustus 2025 dan ditutup pada 18 September 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, Prof. Dr. Ir. A. E. Pattiselanno, M.Si, secara resmi menutup seluruh rangkaian kegiatan PKL yang diikuti oleh para siswa SPMA.

Dalam wawancaranya, Kepala Sekolah SPMA, Franki Untailawan, SP., M.Ev.Dev, menjelaskan bahwa kegiatan PKL menjadi sarana penting untuk mengasah keterampilan praktis yang telah dipelajari siswa di sekolah.

Selama PKL, para siswa mempraktikkan beragam kompetensi pertanian, antara lain hidroponik, pemuliaan tanaman, budidaya tanaman, pertanian organik, serta teknik sambung tanaman. Di bidang peternakan, siswa juga mempelajari dasar-dasar pemeliharaan hewan dan pemberian vaksin unggas.

“Muara dari PKL ini adalah hasil praktik mereka akan diuji dalam uji kompetensi. Di Fakultas Pertanian Unpatti, mereka diuji sesuai dengan apa yang telah dipelajari,” jelas Untailawan. Ia menambahkan bahwa SPMA telah memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK) sendiri, dan uji sertifikasi dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanian sehingga para siswa dapat memperoleh sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebelum kelulusan.

Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan lebih jauh program studi yang ada di Fakultas Pertanian Unpatti, dengan harapan para siswa SPMA tertarik melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, khususnya di Unpatti.

“Harapannya anak-anak ini memiliki kompetensi yang terstandar SKKNI, agar bisa diserap di dunia kerja atau melanjutkan studi, salah satunya ke Fakultas Pertanian Unpatti,” ungkap Untailawan.

Ia menambahkan, sebagai sekolah pertanian bersubsidi, SPMA memberikan berbagai fasilitas seperti asrama gratis dan bebas biaya pendidikan, sehingga diharapkan ada dukungan dari berbagai pihak untuk membantu para siswa berprestasi melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terkendala ekonomi.

Franki Untailawan juga mengungkapkan bahwa kegiatan PKL ini dilaksanakan melalui nota kesepahaman (MoU) antara pihak sekolah dan Fakultas Pertanian Unpatti. Setelah penutupan, pihak sekolah dan fakultas akan melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan, sekaligus membahas peluang keberlanjutan kerja sama di masa mendatang.

“Kalau jenis kompetensinya tersedia di sini, kenapa harus keluar? Kita harap Unpatti bisa jadi rujukan utama anak-anak SPMA Maluku,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian Unpatti diharapkan dapat menjadi basis pengembangan kompetensi pertanian di Maluku, sekaligus membuka jalan bagi generasi muda Maluku untuk menekuni sektor pertanian yang modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × five =