Deskripsi Dan Eksplanasi Tentang Proses Inovasi Dan Produksi Budidaya Jamur Tiram Putih Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Inovasi produksi Budidaya Jamur Tiram Putih
Industri pertanian terus mengalami perkembangan pesat dengan berbagai inovasi dan teknologi yang diterapkan untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil. Salah satu contohnya adalah industri produksi jamur, yang telah menemukan metode baru untuk memproduksi jamur dengan efisien dan berkualitas tinggi.
Sebuah rumah produksi jamur di Fakultas Pertanian Universitas Pattimura telah berhasil menjalankan Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Putih selama satu tahun terakhir. Dalam wawancara dengan Bapak Ir. Abraham Talahaturuson, MSi selaku Ketua rumah produksi, beliau menjelaskan proses produksi jamur dari awal hingga distribusi.
Proses Produksi
Media produksi untuk jamur tidak berasal dari tanah seperti biasanya, melainkan dari campuran serbuk gergaji dan dedak (bekatul), limbah dari penggilingan padi. Campuran ini harus disaring untuk menghilangkan potongan-potongan kasar agar tidak mencemari media produksi. Kapur ditambahkan sekitar 5% dari total bahan dasar untuk menyeimbangkan pH. Pupuk kandang juga diperlukan sekitar 2,5% untuk memberikan nutrisi tambahan.
Setelah bahan-bahan dicampur secara merata dan ditambah air hingga mencapai kandungan air sekitar 65%, media produksi dimasukkan ke dalam kantung plastik yang tahan panas dan disterilisasi selama 6-8 jam. Setelah didinginkan, media produksi siap untuk menanam bibit jamur.
Pembuatan Bibit
Bibit jamur dibuat dengan mengambil jaringan dari tubuh buah jamur yang sudah cukup umur dan berukuran besar dan menanamnya di media khusus seperti Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah tumbuh, bibit F1 dibuat dengan menanam miselium jamur pada jagung pipilan yang telah direbus dan disterilisasi.
Pertumbuhan Jamur
Bibit F1 kemudian ditanam ke dalam backlog, di mana jamur akan tumbuh hingga siap dipanen dalam waktu sekitar satu bulan hingga satu setengah bulan. Setelah panen, backlog dapat menghasilkan hingga 1 kilogram jamur, dengan kemungkinan panen berkali-kali tergantung pada perawatan dan kondisi media produksi.
Distribusi dan Tantangan
Meskipun produksi jamur telah berjalan, tantangan terbesar adalah dalam distribusi. Kendala utama adalah kurangnya kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Meskipun ada permintaan dari supermarket dan pasar lokal, produksi masih terbatas.
Harapannya adalah meningkatkan kapasitas produksi dengan mendapatkan dana stimulan yang cukup untuk memperluas fasilitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Dengan demikian, diharapkan industri jamur lokal dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah.
Dengan inovasi dan kesungguhan dalam menghadapi tantangan, industri produksi jamur diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lokal maupun pasar luas.
Produksi Budidaya Jamur Tiram Putih Fakultas Pertanian Universits Pattimura
Produksi Budidaya Jamur Tiram Putih Fakultas Pertanian Universits Pattimura