Seminar dan Pelatihan Sinergitas Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Integrated Farming di Universitas Pattimura.

Ambon – Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) bekerja sama dengan Yayasan Transform-World Connection Indonesia (TCI), House Of Bread (HOB) mengadakan “Seminar dan Pelatihan Sinergitas Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Integrated Farming” Pengabidan Kepada Masyarakat (PKM).  Acara yang berlangsung selama dua hari 31 Juli – 01 Agustus 2024 di Gedung Rektorat Universuitas Pattimura ini dihadiri oleh sekirat 250 peserta dan juga dari berbagai pemangku kepentingan dari kalangan akademisi, tokoh agama dan wirausaha.Tujuan dari Kegiatan seminar dan pelatihan sinergitas pemberdayaan Masyarakat berbasis integrated farming ini adalah untuk membangun karakteristik sumberdaya manusia, memberdayakan Masyarakat melalui integraed farming.

Ketua Panitia, Dr. Ir. Wardis Girsang, M.Si, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan global seperti krisis finansial, energi, dan kerusakan lingkungan. “Masalah global tidak dapat diselesaikan oleh satu institusi saja. Sinergitas antara spiritualitas, akademisi yang inovatif, dan entrepreneur adalah kunci untuk membangun kemitraan yang sejajar dan visi besar untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. F. Lewakasebssy, M.Pd, Rektor Universitas Pattimura, menggaris bawahi pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mewujudkan visi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Beliau juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan, terutama terkait dengan ketidak mampuan finansial. “Jika kita bisa memberdayakan desa-desa ini, maka desa-desa tersebut akan menjadi mandiri dan mampu mendukung pendidikan anak-anak mereka,” kata Rektor.Acara ini turut dihadiri oleh Bapak Sonny Waplau, seorang entrepreneur dan politisi yang juga merupakan Gembala Gereja. Dalam pidatonya, beliau berbagi pengalaman tentang pentingnya mengintegrasikan pelayanan spiritual dengan dunia kerja. “Pelayanan bisa dilakukan di mana saja, termasuk di dunia kerja. Meja kerja kita adalah mimbar kita, dan relasi di tempat kerja adalah jemaat kita,” tegasnya.

 

Pdt. Elifas Tomix Maspaitella,M.Si., selaku Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), dalam sambutannya mengapresiasi sinergitas ini sebagai koinonia transformatif yang bertumpuk pada kesungguhan berbagi karunia. Beliau juga menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan dalam semangat mengsejahterakan rumah tangga melalui program-program seperti Gerakan Keluarga Menanam (GKM), Melaut, dan Memasarkan hasil produksi yang telah dicanangkan GPM sejak 2021.

Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Agustinus Kastanya, MS., sebagai perwakili akademisi. Dalam sambutannya Beliau menekankan relevansi tema sinergitas, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat melalui integrated farming dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. “Integrated farming atau pertanian terpadu adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian di Indonesia,” ujarnya.

Selain seminar, acara ini juga menampilkan sesi praktikal yang akan diselenggarakan di halaman Rumah Pak Rektor, di mana peserta akan diperkenalkan dengan teknologi sederhana untuk menghasilkan agroponik tanpa listrik dan mesin.

acara ini disambut dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Pattimura Yayasan Transform-World Connection Indonesia (TCI), sebagai simbol komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi masyarakat Maluku.

Harapannya kedepan agar dari Kerjasama ini dapat mengembangan inovasi dan kreatifitas dalam bidang pertanian melalui itegrated farming, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam, serta kemandirian dan kesejahteraan Masyarakat.