Uji Kompetensi PSKK BNSP 2024: Sertifikasi Fasilitator Pertanian Organik dan Operator Pemupukan Organik Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.

Pada tanggal 18-19 Juli 2024, Gedung Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) menjadi saksi berlangsungnya kegiatan uji kompetensi untuk Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Prof. Dr. Ir. A. E. Pattiselanno, M.Si. Kegiatan ini menguji kompetensi Fasilitator Pertanian Organik Tanaman dan Operator Pemupukan Organik.

Drh. Sri Bintang Kusumowinahyu, M.Si, salah satu assessor, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas partisipasi semua pihak. “Selama dua hari ini, kami melakukan sertifikasi kompetensi untuk pertanian organik dan operator pupuk. Ada dua program di sini, yaitu PSKK yang mendapat bantuan dari BNSP dan program mandiri. Kami berharap lebih banyak peserta mandiri, karena ini menandakan bahwa kompetensi ini memang dibutuhkan.”

Sertifikasi ini memberikan manfaat besar bagi dosen dan mahasiswa. “Bagi dosen, memiliki kompetensi sangat penting untuk mendukung pengajaran mereka. Bagi mahasiswa, sertifikat ini akan menjadi pendamping PSKPI yang membantu mereka dalam memasuki dunia kerja,” tambah Drh. Sri Bintang. Program ini diikuti oleh 13 peserta mandiri dan telah memenuhi standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNI) untuk operator organic dan 20 peserta untuk fasilitator pertanian organic.

Sertifikat ini berlaku selama tiga tahun dan pemegang sertifikat diharuskan melaksanakan minimal enam tugas dalam periode tersebut. Drh. Sri Bintang juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. “Harapan kami, kegiatan ini bisa rutin dilakukan. Kami ingin menggalakkan pertanian organik di masyarakat.”

Di Maluku, penggunaan bahan organik seperti daun gamel untuk pupuk organik sangat potensial. Pertanian organik diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang merusak kesuburan tanah. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti kotoran sapi dan bahan organik lainnya, pembuatan pupuk organik dapat menjadi solusi efisien.

Prof. Dr. Ir. Johan Riry, M.P salah satu peserta, menyampaikan pengalamannya. “Sebelum assessment, kami mendapatkan materi tentang pupuk organik dan fasilitator tanaman organik. Pertanian organik tidak hanya menghasilkan produk yang sehat tetapi juga menjaga keberlanjutan pertanian. Sustainable agriculture hanya bisa dicapai melalui teknologi organik.”

Di perkotaan seperti Pulau Ambon, ketergantungan pada produk impor masih tinggi. “Penggunaan pestisida di tempat asal produk tidak dapat dikontrol, sehingga kita tidak tahu kandungan pestisida dalam produk yang kita konsumsi,” ungkap Prof. Dr. Ir. Johan Riry, M.P,.  Ia juga menyoroti potensi pengembangan pertanian organik di Maluku untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar.

Kegiatan uji kompetensi PSKK BNSP tahun 2024 ini berhasil meluluskan 33 peserta yang dinyatakan berkompeten. Sertifikat ini menunjukkan bahwa mereka layak dan kompeten untuk melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang bahan organik kepada masyarakat yang lebih luas. Harapannya, kegiatan ini dapat berlanjut dan terus meningkatkan kompetensi pertanian organik di Indonesia.